Asal-Usul Wayang





Asal-usul wayang memang tidak tercatat secara akurat seperti sejarah,namun orang selalu ingat dan merasakan kehadiran wayang dalam kehidupan masyarakat Indonesia.Wayang merupakan puncak hasil akal budi bangsa Indonesia.
Menurut para pakar,wayang sudah ada sejak zaman 1500 tahun Sebelum Masehi,jauh sebelum agama dan budaya luar masuk ke Indonesia.Jadi wayang dalam bentuknya yang masih sederhana adalah asli Indonesia,yang dalam perkembangannya telah mampu beradaptasi dengan unsur-unsur lain sehingga menjadi ujudnya yang seperti sekarang.Wayang yang kita lihat sekarang berbeda dengan wayang pada masa lalu,begitu pula wayang di masa yang akan datang akan berubah sesuai dengan zamannya.

 Keaslian wayang yang berasal dari Indonesia bisa ditelusuri dari penggunaan bahasa Jawa asli seperti wayang,kelir,blencong,kepyak,dalang,kotak dan lain-lain.Dalam perkembangannya bahasa yang digunakan dalam wayang yang tadinya dari bahasa Jawa Kuno atau Kawi kemudian bercampur dengan bahasa Jawa Baru dan bahasa Indonesia.Bahasa campuran ini biasa disebut dengan basa rinengga,maksudnya bahasa yang telah disusun indah sesuai dengan kegunaannya.

Gambar Pertunjukan Wayang Beber Zaman Dahulu
 
Bermula dari jaman kuno ketika nenek moyang bangsa Indonesia masih menganut animisme dan dinamisme,yang mempercayai roh orang yang sudah meninggal masih tetap hidup dan semua benda itu bernyawa dan mempunyai kekuatan.Roh nenek moyang ini masih terus dipuja dan dimintai pertolongan.Untuk pemujaannya selain melakukan ritual tertentu,mereka juga mewujudkannya dalam bentuk gambar dan patung.Roh nenek moyang yang dipuja ini disebut dengan hyang atau dahyang.
Seseorang yang diyakini bisa berhubungan dan dijadikan sebagai medium perantara untuk meminta pertolongan pada roh nenek moyang,disebut dengan syaman.Ritual pemujaan nenek moyang,hyang dan syaman inilah yang merupakan asal mula pertunjukan wayang.Hyang menjadi wayang,dan syaman menjadi dalang.Sedangkan ceritanya adalah petualangan dan pengalaman nenek moyang.Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa Kuno yang sampai sekarang masih dipakai.



Agama Hindu dan Buddha yang berasal dari India kemudian masuk ke Indonesia pada sekitar abad pertama Masehi.Kedua agama ini mempengaruhi perkembangan wayang dengan mengambil cerita dari kitab Ramayana dan Mahabarata yang lebih berbobot.Selama abad X sampai XV,wayang berkembang dalam rangka ritual agama dan pendidikan kepada masyarakat.Pada masa ini telah ditulis berbagai cerita tentang wayang.
Pada masa kejayaan kerajaan Kediri,Singasari dan Majapahit kepustakaan wayang mencapai puncaknya seperti tercatat dalam prasasti di candi-candi,dan karya-karya sastra yang ditulis oleh para empu terkenal seperti empu Sindok,Sedah,Panuluh,Tantular dan lain-lain.Pergelaran wayang sudah bagus,diperkaya dengan penciptaan peraga wayang terbuat dari kulit yang dipahat dan diiringi dengan gamelan.

sejarah-wayang18
Foto Seni Pertunjukan Tari Gatotkaca Gandrung

Menarik untuk diperhatikan cerita Ramayana dan Mahabarata yang aslinya berasal dari India telah diterima dalam pergelaran wayang di Indonesia sejak zaman Hindu hingga sekarang. Sehingga wayang identik dengan Ramayana dan Mahabarata. Namun demikian cerita versi aslinya yang berasal dari India itu sudah banyak berubah alur ceritanya. Di India,Ramayana dan Mahabarata itu berbeda satu dengan yang lain,sedang di Indonesia menjadi satu kesatuan.
Dalam pewayangan cerita bermula dari kisah Ramayana terus bersambung dengan Mahabarata,malahan dilanjutkan dengan kisah zaman kerajaan Kediri.Mahabarata asli berisi 20 parwa,di Indonesia tinggal 18 parwa. Perbedaan yang menonjol juga dari nilai falsafahnya,terutama setelah masuknya agama Islam ke Indonesia.

Falsafah Ramayana dan Mahabarata yang Hinduisme diolah sedemikian rupa sehingga diwarnai nilai-nilai agama Islam.Hal ini tampak dalam kedudukan para dewa,garis keturunan yang patriarkhat dan sebagainya.Wayang diperkaya juga dengan begitu banyak lakon atau cerita gubahan baru yang disebut dengan carangan.Di Indonesia,lebih banyak lakon yang digubah dari cerita Mahabarata daripada Ramayana olah para pujangga kita.
Masuknya agama Islam ke Indonesia pada abad XV membawa perubahan besar terhadap perkembangan wayang.Pembaharuan ini tidak saja dalam bentuk dan cara pergelaran wayang,melainkan juga isi dan fungsinya.Bentuk wayang yang semula realistik proposional seperti pada relief-relief candi,distilir menjadi bentuk imajinatif seperti wayang sekarang.Selain itu banyak tambahan dalam peralatan seperti kelir atau layar,blencong atau lampu,debog atau pohon pisang yang digunakan untuk menancapkan wayang,dan lain-lain.Wayang oleh para wali dahulu digunakan sebagai sarana dakwah,yang disesuaikan dengan nilai-nilai keislaman hingga sekarang.

wayang-panakawan-teletubies
Gambar Pertunjukan Wayang Panakawan Teletubbies
Dari perkembangan wayang tersebut di atas,tampak bahwa awalnya wayang itu berasal dari pemujaan roh nenek moyang pada zaman kuno,yang dikembangkan pada zaman Hindu,kemudian diadakan pembaharuan pada zaman kerajaan Islam dan terus berkembang hingga zaman penjajahan dan kemerdekaan hingga sekarang.

sejarah-wayang111
Foto Seni Tatahan atau Sunggingan Wayang Kulit
Wayang bukan sekedar tontonan bayang-bayang melainkan sebagai wewayangane ngaurip,yaitu bayangan hidup manusia.Dalam pertunjukkan wayang,dapat dinalar dan dirasakan bagaimana kehidupan manusia itu mulai dari lahir hingga mati.Perjuangan hidup manusia untuk menegakkan kebenaran dan keadilan,dan pesan-pesan moral lainnya juga dimasukkan dalam pertunjukkan wayang.Sehingga wayang tak ubahnya sebagai buku falsafah Nusantara yang bisa dipakai sebagai sumber etika dan moral bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar